Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur - Nusa Tenggara Barat
Baiq Gita Asal Desa Rarang Lombok Timur Juara Satu KDI 2020
Sopian Hadi | 03 November 2020 | 946 Kali dibuka
Artikel
Baiq Gita Asal Desa Rarang Lombok Timur Juara Satu KDI 2020
Sopian Hadi
03 November 2020
946 Kali dibuka
Dikutip dari (Suara NTB) – Prestasi membanggakan kembali ditoreh warga NTB di kancah nasional. Kali ini, Baiq Gita, gadis asal Desa Rarang Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) berhasil meraih juara I dalam ajang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) tahun 2020. Ia berhasil mengalahkan dua pesaingnya yaitu Wahid dan Havis dalam ajang puncak yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi nasional.
Perempuan multitalenta ini memiliki nama lengkap, Baiq Gita Febiliasni (22 tahun). Ia merupakan anak ke empat dari empat bersaudara buah hati dari pasangan, Lalu Ilyas dan dan Baiq Sri Nurliana. Lalu bagaimana keseharian dan kepribadian Gita di mata keluarga?
Ayah Gita, Lalu Ilyas.(Suara NTB/yon)
Baiq Gita, merupakan sosok perempun yang memiliki kepribadian yang mandiri dan pecinta kebersihan. Setiap pagi layaknya perempuan pada umumnya, Baiq Gita mengerjakan beberapa pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu dan beberapa pekerjaan rumah lainnya. Aktivitas ini dikerjakannya sendiri dari pagi sampai jam 12 siang setiap hari ketika berada di rumah di Desa Rarang, Lombok Timur.
“Anaknya cinta kebersihan dan sangat mandiri,”terang ayah Baiq Gita, Lalu Ilyas, kepada Suara NTB, Selasa, 3 November 2020.
Nilai kemandirian dan pola berpikir yang dewasa benar-benar ditanamkan kepada pesohor dunia musik ini. Bahkan Baiq Gita tidak pernah mau bergantung pada orang lain serta memiliki kepribadian penurut dan patuh kepada orang tua. Ia juga memiliki karakter dengan tekad yang kuat. Ini terlihat ketika dalam beberapa kontestasi yang diikutinya selalu belajar dan menekuninya.
“Dia ingin orang Lombok Timur jadi juara. Itu yang ada dalam hatinya dan sebagai motivasinya,” jelasnya.
Baiq Gita sejak duduk di bangku Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dikenal sebagai pelajar yang cukup berprestasi. Bahkan kecerdasannya terlihat ketika sejak lulus di SMA 1 Terara, ia mendapat jalur undangan untuk berkesempatan melanjutkan studi di Universitas Mataram (Unram). Sebuah kampus negeri ternama di NTB.
Akan tetapi, undangan untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi itu tidak diambilnya karena berbagai persoalan. Salah satunya berupa izin dari keluarga. Dari sanalah kemudian ia menekuni paduan suara (bernyanyi). Bakat yang sudah melekat pada dirinya sejak kecil.
“Berbagai kontestasi musik diikutinya dan berhasil menoreh juara. Kalau bakat nyanyi ini mengalir dari ibunya. Ibunya suka bernyanyi. Beliau sekarang di luar negeri jadi TKW,” ungkap Lalu Ilyas.
Baiq Gita yang memiliki riwayat pendidikan di SDN 1 Rarang, SMPN 1 Terara, dan SMAN 1 Terara ini dikenal sebagai perempuan pekerja keras dan membantu menopang perekonomian keluarga. Di rumahnya tepatnya di depan Kantor Desa Rarang Kecamatan Terara, ia membuka usaha kecil-kecilan berupa salon kecantikan atau tata rias. Selain untuk kebutuhannya, salon itu juga dimanfaatkan untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
“Kepiawaiannya dalam bidang kecantikan inipun didapatkan secara otodidak,” terang Lalu Ilyas.
Lalu Ilyas mengaku, setiap penampilan Gita selalu diperhatikan. Bahkan komunikasi antara dia selaku ayah dan anak tidak pernah terputus via jaringan seluler. Dari sanalah berbagai masukan untuk perbaikan diberikan disamping pembinaan dari professional di Jakarta. “Komunikasi saya dan dia tetap. Bahkan tiap hari dia nelpon minta masukan,” tuturnya.
Pemdes Rarang, memberikan dukungan ke Baiq Gita beberapa waktu lalu.
Kades Rarang, Lalu Asmayadi, mengaku bersyukur adanya warga NTB dan Desa Rarang, Lotim pada khususnya yang menoreh prestasi di kancah musik nasional. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan, motivasi dan doa dari semua elemen masyarakat dan manajemen Gita. Prestasi ini diharapkan dapat menjadi penggerak warga NTB dan Lotim pada khususnya terus berkarya dan berprestasi dalam mengharumkan nama daerah. (yon)
Pendi Rosadi
21 Juni 2025 00:16:16
Cerita sejarah pematung, apakah masih ada? Lanjutannya?...